Dulu… bahumu masih begitu kuat untuk menahan segala beban yang kau pikul tanpa memandang lelah 
kau tetap kuat tuk melangkah…
Kau tetap semangat dan gigih tuk mencari sesuap nasi
Meski sendiri… kau singsingkan lengan-bajumu untuk tetap tegar menjalani semuanya
Ketika kau dikaruniai anak, tanpa penopang yang jelas pun kau tak pernah gontai merawat serta mendidiknya seorang diri…
Hingga sampai ketika sudah beranjak dewasa dan memasuki perguruan tinggi,
Anak gadismu sudah dipanggilnya karena mengidap penyakit bronchitis setelah hampir seminggu menjalani perawatan medis…
Hanya tinggal kau seorang diri… tanpa anak tanpa suami
Dan, aku baru menyadari bahwa aku mempunyai seorang oma yang setegar dan sekuat dirimu…
Baru dua tahun aku mengenalmu, aku melihatmu dengan jelas di rentang usia senjamu…
Tetapi…
Mengapa begitu cepat waktu itu berlalu
Hingga ku tak bisa jumpa lagi denganmu
Menanak nasi untukmu
Memasak air dan bercanda-tawa denganmu
Takkan pernah lagi seperti dulu
Karena dunia kita telah berbeda
Mungkin kini kau hanya bisa melihatku dari kejauhan…
Maafkan aku,
Di hembusan terakhirmu ku tak berada di sampingmu
Menemani setiap detik-detik waktu ajal menjemputmu
Menuntun dan mendengarkan lafadz-lafadz Illahi yang terngiang sangat jelas terlontar dari mulutmu
Di saat penghabisan waktu,
Dan…
Aku hanya mampu mendengar, cerita-cerita mereka tentangmu
Cerita-cerita mereka tentangmu menanyakanku
Cerita-cerita mereka tentang harapanmu tuk menginjakkan kaki di tanah suci
Yang sudah di ambang mata
Dan pupus seketika
Namun, aku bahagia…
Bahwa aku pernah melihat dan mengenalmu,
Meski hanya sebatas waktu sepersen dari usiamu
Aku sangat bersyukur
Allah SWT telah mengizinkanku untuk berjumpa denganmu
Mendengar kisah-kisah perjalanan semasa hidupmu,
Dan darimu…
Aku banyak belajar
TENTANG ARTI HIDUP
                                                                                                                

Grand mother
Add caption
                                                                                                 02:50 WIB  
Kaliajir, 06-04-2016 
di Rumah mendiang Almh. Mbah Napsiah Jati Winangun, Purwokerto              

Komentar

  1. Ini kakak bungsu dari keluarga Dharmo... adik kandung mbah Murliah (mbah Sagu putri)

    BalasHapus

Posting Komentar